Hari Ini

First Project - MBIC [1]

Updated at: 3:47 AM. Under Category: marching band,MBIC,MBUI,Tentangku

Excited! Jelas!


Alhamdulillah, salah satu project di tahun 2012 ini telah selesai dengan hasil yang baik. Ya, Madah Bahana in Concert! Sebuah pengalaman proyek pertama untuk gue yang baru setahun bermain di Madah Bahana UI.

Selama ini gue emang pengen banget bisa main di sebuah panggung yang bagus dengan lightning yang memukau, dan MBIC memenuhi semua itu. Jujur, pribadi gue puas dengan penampilan semua pasukan, walau pun gue pribadi ada sekip di 1956, tapi overall oke lahhh. Hehehehe.

Sudut pandang di belakang stage, suara riuh penonton bergema ketika Budi mulai tampak dengan gaya FC-nya untuk memimpin pasukan ilusi yang ada di panggung.

Mark time mark! 1..2..3..4 !

Dentingan para front liner yang mengalir sangat cepat membuka lagu Bald Mountain sebagai opener pada malam itu. Nada-nada horor dan misterius langsung memenuhi seisi ruang pertunjukkan.

Hey tunggu! Tapi di panggung tidak ada yang main! Darimana suara itu berasal?
Ya, suara itu ternyata datang dari parade yang muncul dari arah bangku penonton. Skenario yang cukup mengejutkan itu mampu menarik perhatian penonton yang semula terpaku pada panggung pertunjukkan.

Di tengah lagu, pasukan display di panggung pun muncul dan siap beraksi!

Dominasi low brass yang cukup terasa memang membuat kami yang berada di belakang panggung pun merasa merinding mendengar Bald Mountain. Berbagai macam cerita dan intrik yang ada di balik lagu tersebut menambah keangkeran tiap notnya.

Puncak lagu benar-benar semakin menambah "tegang" suasana. Dinamika yang tiba-tiba naik benar-benar menjadi attacking sekaligus mood booster yang sangat cocok sebagai opener pertunjukkan malam itu.

Beneran, Bald Mountain adalah lagu kesukaan gue malam itu. Visual bonekanya bener-bener bikin gue mau main di lagu itu. Hahaha.

JELEK!

Suara itu tiba-tiba muncul seketika pasukan Bald Mountain selesai dengan misinya. Mbak Har, yang sekaligus sutradara, tiba-tiba muncul dan memberi kritikan terhadap permainan para pasukan. Dengan pakaian ala Dementor-nya Harry Potter, Mbak Har menari teatrikal di antara para pasukan yang terlihat tegang.

Dentuman timpani ditambah alunan string yang menyayat membuat siapapun seperti ingin menahan nafasnya pada waktu itu.

Selesai adegan yang menegangkan di awal, Dwi masuk sebagai komandan pasukan masuk dan membubarkan pasukan Bald Mountain. Suara keluh yang mendadak muncul cukup mencairkan suasana tegang sebelumnya. Komando datang lagi, semua riuh karena ada alat yang harus di loading sebelum hujan turun.

PRANGGG!!!

Sebuah cymbal jatuh! Hal yang seharusnya menimbulkan ketegangan dalam dunia nyata tetapi justru menjadi jembatan yang mengubah ketegangan menjadi keceriaan. Starlight Cornet Trio yang dibawakan para front liner bener-bener bisa bikin para penonton mesem-mesem dan setengah nyengir. Gaya lucu para loader yang sedang mengoper alat sangat pas diiringi musik ceria gubahan Howard Evans tersebut.

Keceriaan pun berakhir dalam adegan itu, siap berganti dengan adegan percintaan yang diekspresikan dengan pertunjukkan dansa dua insan, Dedi dan Rere, yang diiringi instrumen cinta karya Glenn Miller : Moonlight Serenade.

Shela, sebagai solois yang membuka masuknya brass dalam lagu itu, mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Kesalahan di awal yang biasanya suka terdengar di running entah mengapa mendadak hilang saat pertunjukkan. The Power of Spectator? Mungkin. Hahaha.

Tapi di situ bagiannya indah banget loh! Guard-nya pake bendera pink-pink gitu pula xD

Yeah! Habis itu, masuklah pada bagian yang menurut gue paling drama dalam acara ini. Ya, KKPP - Terajana!

Scene yang paling banyak dialognya ini memang dirasa paling seru. Diawali oleh erangan Putra yang mengibakan dari arah penonton, dialog dimulai oleh Edja yang memanggil Putra untuk bergabung dengan mereka. Kurang lebih, begini dialognya :

Putra : Ya Tuhaaaannn! Kapanku punya pacar? Agar bisa seperti mereka (Rere dan Dedi dalam adegan Moonlight Serenade).

[masuklah para vocal grup dengan lagu KKPP-nya Seurieus dengan pembawaan vocal yang lebih menyayat dari gesekan stringnya Dedi saat Mbak Har masuk pasca Bald Mountain]

Edja : Woi, Put! Kenape lo!? Nyanyi aje sendirian! Sedih baaanget! Sini turun!
Hanny : Tau, Put! Masiiih aja dipikirin! Sini, gabung. Mainlah sama kita!
Ika : Eh, emang si Putra kenapa?
Irin : Biasa, hari genee! Masih jomblooo!!! *denganmukagaknyantai
Uji : Buseeehh!!! Hare gene maseh jomblo!? Kenapa gak embat anak Guard aja atu!
Ika : Elu aja, Ji, jadi pacarnya.
Uji : Dihh...elu aja Ka sana!

Teguh tiba-tiba datang tak dijemput pulang tak diantar.
Teguh : Eh, lagi pada ngapain, nih?
Edja : Biasa, Guh. Ibu-ibuuu...pada goseeeppp!
Hanny : Yeehh...enak aja ibu-ibu gosip!
Teguh : Itu tadi yang nyanyi di situ siapa?
Irin : Yang di situ? Itu si Putra, premannya anak Guard!!! *masihgaknyantai

Datanglah Yoyo dari antah berantah dan tiba-tiba muncul di belakang lingkaran gosip anak Battery.
Yoyo : Woi! Gosip aja kalian! Gak jaman tau, kayak tivi-tivi jaman dulu!

Dwi, sebagai komandan palsu, juga tiba-tiba nongol dari mana tau.
Dwi : (Plok! plok! plok!) Perhatian aja! Habis ini kita running, dan...emhh...yang sectionnya jelek akan ada tambahan. Dan...emh...yang tambahan harus nginep. O, oke. Gitu aja. Kembali ke aktivitas kalian. Bu, bubar ... jalan!

Sabrina dari arah lingkaran gosipnya Guard mendadak angkat bicara.
Sabrina : Elu sadar gak sih, komandan kita yang sekarang tuh gak asik tau. Gak ada wibawanya gitu.

Ira nimbrung dari lingkaran gosip Brass.
Ira : Iya, liat aja tuh bajunya. Sok imut gituuu, deh!
Yoyo : Eh, tapi dia mending tau. Gitu-gitu masih punya pacar, banyak yang suka. Nggak kayak tuh, itu *nunjukPutrayangbarudateng
Reni : Wah, kebeneran. Diomongin, eh, orangnya dateng.

Muncullah Sari dan Nabila dengan tiga bungkus (ceritanya) makanan sehingga menimbulkan keriuhan yang luar biasa.

...bersambung

photo from Rhea Trumpet

Tulis Komentar Kamu Disini:

0 Komentar untuk "First Project - MBIC [1]"

Post a Comment