Mengapa Diam?

Hey, kau. Ya, kau, yang berkudung biru sedang duduk terdiam di ujung lorong.
Mengapa diam?
Kami sedang bersenda gurau di sini, marilah ikut bergabung
Mengapa kau hanya terduduk dan membenamkan kedua wajahmu di antara lutut
Adakah sesuatu yang mengganjal di hati?
Katakan
Kau tidak sendiri
Kami di sini
Kami bukan bayangan yang tertawa dalam dunia masing-masing
Kemarilah
Biarkan kami merasakan apa yang kau rasa
Jangan biarkan kesunyian mengekangmu
Mengapa diam?
Hapuslah butiran air yang mengalir
Sambutlah uluran tangan kami
Wajah-wajah ceria yang kan selalu ada bersamamu
Kami tak bisa tersenyum tanpamu
Berdirilah
Mengapa diam?
Katakan sesuatu
Seuntai senyummu bermakna banyak
Kemarilah
Biarkan waktu melukis banyak hal di kemudian hari